Mengenal Mayor Jenderal TNI (Purn.) Yasir Hadibroto Mantan Gubernur Lampung Periode 1978-1988

0
114
Foto: Yasir Hadibroto (kanan) Ia memimpin eksekusi langsung Ketua Partai Komunis Indonesia DN Aidit dan sejumlah tokoh elite PKI atas arahan langsung Pangkobkamtib Letjen.TNI.Soeharto

Saibumi Lampung, Bandar Lampung – Mayor Jenderal TNI (Purn.) Yasir Hadibroto lahir pada tanggal 23 Oktober 1923, ia merupakan mantan Gubernur Lampung periode 1978-1988.

Mayor Jenderal TNI (Purn.) Yasir Hadibroto diangkat sebagai Gubernur Lampung menggantikan R. Sutiyoso.

Sebelumnya, ia juga pernah menjadi Anggota DPR RI mewakili ABRI. Pada tanggal 22 November 1965, ia memimpin eksekusi langsung Ketua Partai Komunis Indonesia DN Aidit dan sejumlah tokoh elite PKI atas arahan langsung Pangkobkamtib Letjen.TNI.Soeharto.

Yasir Hadibroto terkenal atas perannya memimpin operasi penumpasan ribuan para kader PKI yang dilakukan secara cepat, taktis dan tersembunyi sehingga tidak menimbulkan kehebohan dan ketegangan.

Karier Militer

Mengutip Wikipedia, pada tahun 1958, ia dipercaya oleh Soekarno untuk membantu Kolonel Ahmad Yani dalam operasi penumpasan PRRI I di Sumatra. Setelah D.N. Aidit terbunuh, ia ditarik ke Jakarta, kemudia ia menjadi Panglima Komando Tempur II Kostrad dan Panglima Kodam Bukit Barisan di Sumatra dari tahun 1971 hingga 1973.

Setelah itu, beliau menjabat sebagai Panglima Kodam Diponegoro Jawa Tengah (1973-1977). Ia ditunjuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Pada tahun 1978, ia diangkat sebagai Gubernur Lampung.

Mayor Jenderal TNI (Purn.) Yasir Hadibroto begitu kagum dengan kepemimpinan Soeharto. Mereka berdua pernah dididik militer Jepang dalam Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) dengan pangkat Shodanco (Komandan Peleton) tahun 1942.

Riwayat Jabatan

Pada tahun 1959-1960, ia dipercaya untuk duduk diposisi jabatan Danyon 400/Banteng Raider, setelah 3 tahun kemudian ia dipercayai kembali untuk menduduki posisi jabatan Danbrigif 4/Dewa Ratna pada tahun 1963-1965. kemudian pada tahun 1965-1966 ia diangkat sebagai Danrem 074/Warastratama.

ia juga pernah menjadi Panglima Komando Tempur II Kostrad 1968-1971 dan Panglima Kodam Bukit Barisan pada tahun 1971-1973.

Setelahnya ia menjadi Panglima Kodam VII/Diponegoro pada tahun 1973-1977. Pada saat ia berada dipuncak kekuasaan, ia dipercaya menduduki posisi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 1977-1978. Setahun kemudian ia diangkat menjadi Gubernur Provinsi Lampung pada tahun 1978.

Wafat

Pada tanggal 6 Mei 2003 ia wafat dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here